SELAMAT DATANG DIBLOG SAYUTI FAIZ

Assalamu'alaikumu Wr. Wb

HIDUP AKAN INDAH BILA DILUMURI DENGAN AKHLAKULKARIMAH

Senin, 28 Januari 2019

Contoh Format LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrxgzPmY05cKkkAR.D3RQx.;_ylu=X3oDMTB0N2poMXRwBGNvbG8Dc2czBH
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.

Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.

Sementara itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.  



Lembar kegiatan Peserta Didik (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam tertentu. LKPD sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKPD dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorikpenemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKPD dipakai untuk memberikan latihan pengembangan. Selain itu LKPD sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. 

Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik. 

Langkah-langkah Penulisan LKPD antara lain : 
(a) melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator dan materi pembelajaran
(b) menyusun peta kebutuhan LKPD
(c) menentukan judul LKPD
(d) menulis LKPD
(e) menentukan alat penilaian. 

Struktur LKPD secara umum antara lain : 
(a) judul, mata pelajaran, semester, tempat
(b) petunjuk belajar
(c) kompetensi yang akan dicapai
(d) Indikator
(e) informasi pendukung
(f) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
(g) penilaian.

Macam-macam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Trianto (2009: 222) lembar kerja peserta didik (LKPD) dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan bahwa LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. 

Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
  1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
  2. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
  3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
  4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
  5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.

Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Suyitno (1997:40) dalam Hidayat (2013) mengungkapkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
  1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
  3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
  4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
  5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Prosedur Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Darmodjo & Kaligis (1993: 41-46) dalam Indriyani (2013: 15-18) menjelaskan bahwa dalam  penyusunan  LKPD  harus  memenuhi  berbagai  persyaratan,  yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.

1. Syarat didaktik

Lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKPD harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKPD yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh peserta didik yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi peserta didik untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri peserta didik, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi peserta didik (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

2. Syarat konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan peserta didik, menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

3. Syarat teknis

Dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
  1. Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. 
  2. Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan. 
  3. Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila suatu LKPD ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
Contoh Format LKPD, download di link berikut :
 
Sumber: http://ibnuaffana.blogspot.com/2016/10/contoh-format-lembar-kerja-peserta-didik.html

Jumat, 25 Januari 2019

MARMUZ DAN SURATNYA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

MARMUZ DAN SURATNYA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

Peserta PPG & Alumni Fakultas Tarbiyah
Pak Marmuz seorang guru Aqidah Akhlak alumni Fakultas Tarbiyah, selain menjadi seorang guru yang teladan dan baik hati, beliau juga seorang kepala keluarga taat, sholeh dan bertanggungjawab.

Pak Marmuz seperti biasa melakoni pekerjaannya sebagai guru yang disiplin, setiap harinya selalu ada saja, cerita dan tawa sehingga anak-anak didiknya menanti kehadirannya, tetap pukul 13.30 bel berbunyi pertanda jam belajar mengajar telah usai, pak Mahmuz mempersilahkan ketua kelas 3 MI untuk membaca doa pulang sekolah, anak-anak dengan penuh semangat sehingga pecahlah suasana kelas suara doa.

Tepat jam 14.30 sampailah pak Marmuz kerumahnya, dan ia memberi salam kepada Istri tercintanya, sambil menghela napas pak Marmuz bertanya kepada Istrinya makan apa kita sore ini, seperti biasalah wahai suamiku jawab istrinya sambil tersenyum, dan istrinya membisikkan kekuping pak Marmuz, bang beras kita habis besok kita mau makan apa...

bersambung

MARMUZ DAN DUA EKOR ANAK SINGA

MARMUZ DAN DUA EKOR ANAK SINGA

Peserta PPG & Alumni Fakultas Tarbiyah
Suatu ketika dalam satu keluarga hiduplah beberapa ekor singa diantaranya Induk dan dua ekornya, siabang dan siadek, mereka adalah keluarga yang sangat rukun dan damai. Ibu dua anak singa berpesan kepada anak-anaknya supaya jangan bergaul dengan makhluk yang berkaki dua bernama manusia. "anak singa bertanya pada ibunya, mengapa kita tidak boleh bergaul dengan manusia tanya anaknya kepada ibu, ibu singa menjawab sekalipun manusia berkaki dua, namun tidak sama dengan kita, sekalipun kita makhluk singa berkaki empat, nanti kelak setelah kalian dewasa akan mengetahuainya. Perjalanan waktu dewasalah anak-anak singa tersebut dan ibunya kembali kepangkuan ilahi, kedua anak singa bersepakat melakukan pengembaraan untuk mencari pengalaman-pengalaman hidup, maka berpisahlah kedua anak singa, siabang ke gunung siadek ke lereng, dalam perjalanan panjang sampailah siadek singa keperkampungan pemukiman warga, dari kejauhan terlihatlah sesosok makhluk berkaki dua dibalik pohon besar, dalam hati anak singa berkata oh mungkin itu yang pernah diceritakan ibuku dulu diwaktu kecil, ternyata sosok manusia itu adalah pak Marmudz Alumni Fakultas Tarbiyah yang tinggal dipinggiran kota Medan. Anak singa itu dengan kecepatan super langsung memegang leher pak Marmuz, pak Marmuz pucat, menggigil dengan penuh ketakutan, dalam suasana ketakutan itu, anak singa tersebut bertanya apakah anda makhluk manusia yang pernah dicerita ibuku, bahwa kalian berbeda dengan kami, pak Marmuz menghela napas oh kalau begitu lepaskan saya dulu, yang membedakan saya dengan anda (singa) terletak pada otaknya, anak singa bertanya mana otakmu wahai manusia, jawab pak Marmuz otak saya tinggal dirumah, jika anda mengizinkan saya, saya akan mengambil otak saya dirumah, anak singa mempersilah pak Marmuz, ketika pak Marmuz mau menuju pulang pak Marmudz kembali lagi ke anak singa dan berkata, jika saya kerumah apakah anda (siang) masih tetap disini, singa berkata ya saya tetap disini, pak melangkahkan kaki, lalu kembali lagi ke anak singa tadi dan berkata, gimana caranya supaya anda (singa) tetap disini, kalau begitu ikat saja saya dipohon, lalu singa tersebut diikat, lanjut ceritanya pak Marmuz membawa sebatang kayu besar lalu dipukulkannya ke anak singa itu, dengan sekita rubuhlah singat itu dan mati...

Kabar kematian adik singa sampai terdengar ke abangnya membuat abang singa emosinya memuncak...ia membalas kematian adiknya dengan mengejar dan menerkam pemburu, yang memburu dihutan...


Hikmah cerita pak Marmudz jadilah seorang guru yang tidak hanya pintar namun cerdas...
sukalah kita mendengarkan nasihat orang tua...

Kamis, 24 Januari 2019

MARMUZ YANG STRES

MARMUZ YANG STRES

Marmuz adalah seorang alumni fakultas tarbiyah yang merantau ke aceh menjadi seorang guru disalah satu sekolah MI yang terdapat di daerah aceh. Awal mengajar di MI kepala sekolahnya, menempatkan pak Marmuz di kelas 1, pada tahun kedua mengajar menjadi seorang guru, pak Marmuz diminta mengajar dikelas 2 dan pak Marmuz terrus mengajar seperti biasa dengan gaya ciri khas pak Marmuz, pada tahun ketiga kepala sekolah meminta pak Marmuz mengajar di kelas 3 murid yang sama karena pak Marmuz luar biasa dalam mengajarnya, pada tahun ke 4 pak Marmuz diminta menjadi kepala sekolah, pak Marmuz dalam hati penuh gembira karena naik jabatan, berselang itu terjadilah peristiwa DOM (Daerah Operasi Militer), kejadian ini membuat pak Marmuz kembali ke Medan diareal pinggiran, dan pak Marmuz tak jadi menjabat kepala sekolah...Pak Marmuz Stress...

Selasa, 22 Januari 2019

Baiti Jannati

Baiti Jannati

Teman-teman seperjuangan
Disaat mentari belum bersinar ku dirikan tubuh ini perlahan, melawan kantuknya yang belum celar, ku hela napas sambil tersenyum ceria diwajah ntuk melanjutkan perjalanan perjuangan ini, cuaca masih gelap ku langkahkan kaki menuju gerbang, sembari membaca doa kepada sang pemilik alam semesta, semoga perjalanan ini sampai akhir tetap dalam naungannya...dari kejauhan terlihat lambaian dan senyuman penyemangat hati perjuangan ini, anakku, istriku doamu terus mengalir untukku, kalian adalah penyemangat hidupku,,,doakan kami yang berjuang untuk meraih kesuksesan...